Jika Allegri Latih Juventus Lagi, Ronaldo Bertahan atau Pergi?
|
PrediksiBola855 Massimiliano Allegri segera jadi pelatih Juventus lagi, menurut rumor. Saat itu resmi terjadi, bagaimana masa depan Cristiano Ronaldo di Bianconeri?
Desas-desus mengenai kembalinya Allegri ke Juventus, yang pernah ditanganinya pada kurun waktu 2014-2019, berhembus kian kencang dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, sejauh ini belum ada pengumuman resmi terkait hal tersebut. Andrea Pirlo pun saat ini masih resmi menjadi allenatore La Vecchia Signora.
Di sisi lain, potensi kembalinya Allegri ke Juventus ini sudah memunculkan pembahasan lebih lanjut mengenai komposisi skuad klub Turin itu. Secara khusus mengenai Cristiano Ronaldo.
Dalam beberapa waktu terakhir, kelanjutan karier Cristiano Ronaldo di Juventus terus jadi spekulasi. Megabintang asak Portugal itu sendiri masih terikat kontrak satu tahun lagi dengan Bianconeri.
Menurut ExtraTimeTalk, kedatangan Massimiliano Allegri akan bikin Ronaldo bersedia menjalani tahun terakhir kontraknya di Juve. Ia masih bakal jadi bagian penting skuad berkat kemampuan dan pengalaman, sekaligus menjadi aspek penyeimbang dari para legiun muda Juve macam Weston McKennie, Matthijs De Ligt, Merih Demiral, Dejan Kulusevski, dan Federico Chiesa.
Namun, Tutto Mercato punya pandangan berbeda. Cristiano Ronaldo akan jadi salah satu pemain yang bakal didepak Allegri dari skuad Juve.
Tutto Mercato berargumentasi bahwa, “Allegri ingin mengawali dengan sebuah tim muda, bergairah, dan penuh motivasi” dan bukan semata “Juventus yang melayani Ronaldo”. Terkait dengan hal itu, Juventus juga diyakini akan menjajaki komunikasi dengan sejumlah klub yang berpotensi meminati Cristiano Ronaldo seperti Paris Saint-Germain dan Manchester United.
Media itu juga menyebut bahwa bukan cuma Cristiano Ronaldo yang bakal kena depak di Juventus, tapi juga sejumlah pemain senior karena Massimiliano Allegri tak mau direcoki. Diklaim bahwa saat menonton laga Juve bersama sejumlah rekannya baru-baru ini, Allegri mengatakan, “Aku tak mau para sosok di belakang kursiku di bench berteriak-teriak memberi instruksi ke pemain lain, aku adalah pelatihnya.”